- Back to Home »
- INTERFACE PERANGKAT LUNAK ER MAPPER 7.0
Posted by : Unknown
Rabu, 27 November 2013
Penginderaan jauh (remote sensing) merupakan suatu ilmu yang digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai permukaan bumi seperti lahan dan air dari citra yang di peroleh dari jarak jauh dengan mengunakan sensor (Danoedoro, 2001).
Data yang diperoleh dari penginderaan jauh dapat berbentuk hasil dari variasi daya, gelombang bunyi atau energi elektromagnetik. Sebagai contoh grafimeter memperoleh data dari variasi daya tarik bumi (gravitasi), sonar pada system navigasi memperoleh data dari gelombang bunyi dan mata kita memperoleh data dari energi elektromagnetik. Data yang diperoleh itu dikelola dan akan digunakan untuk kepentingan tertentu. Salah satu pemanfaatan data indera jarak tersebut adalah Sistem Informasi Geografi (SIG). Citra yang diperoleh melalui pengindraan jauh merupakan data dasar atau input yang selanjutnya diolah dan disajikan oleh sistem informasi geografi. Posisi data dalam citra pengindraan jauh dapat dikoreksi kembali dalam sistem informasi geografi. Dengan demikian, integrasi antara data pengindraan jauh dengan system informasi geografi akan memperoleh informasi yang optimal sebagai data pemanfaatan wilayah (Avery, 1970).
Penginderaan jarak jauh sangat bermanfaat dalam membantu proses pengukuran, penelitian dan pengelolaan suatu sumberdaya bumi dengan menggunakan konsep interpretasi foto udara, fotogeometri, interpretasi citra dari sensor non fotografi baik secara visual maupun menggunakan teknik pemprosesan citra digital. Sehingga dapat mempermudah dalam pengumpulan data dari jarak jauh yang dapat dianalisis untuk mendapatkan informasi tentang objek, daerah maupun fenomena yang diinginkan.
Penginderaan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang suatu objek, daerah, atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan objek, daerah atau fenomena yang dikaji (Lillesand dan Kiefer, 1990). Penginderaan jauh dapat diberi batasan sebagai alat untuk mengetahui, mengenali, dan menilai obyek dengan cara perabaan dari jauh atau dengan alat rekaman. Suatu alat teleskop astronomi, suatu kamera udara di dalam pesawat jet supersonic, atau suatu instalasi sonar di dalam sebuah kapal selam semuanya merupakan bentuk-bentuk alat penginderaan jauh. Kelelawar malam hari mempergunakan suatu teknik penginderaan jauh untuk mencari jalan pada waktu terbang di dalam gelap, suatu asas yang serupa dipakai di dalam perlengkapan radar. Alat penginderaan jauh juga meliputi berbagai satelit yang mengorbit bumi yang menjadi semakin tambah bermanfaat sebagai mimbar untuk mendapatkan berbagai macam gambar udara baik yang berupa gambaran fotografis maupun yang bukan fotografis. Penekanan penginderaan jauh diletakkan pada penafsiran tentang gambar yang diperoleh dari sensor infra merah atau “thermal mappers” (pembuat peta thermal), dari peralatan radar di udara atau dari penerbangan-penerbangan ruang angkasa yang mengorbit (Avery, 1970). Pengumpulan data penginderaan jauh dilakukan dengan menggunakan alat pengindera atau alat pengumpul data yang disebut sensor. Data penginderaan jauh dapat berupa citra, grafik, dan data numerik. Proses penerjemahan data menjadi informasi disebut analisis atau interpretasi data dan analisis data penginderaan jauh memerlukan data rujukan seperti peta tematik, data statistik, dan data lapangan. Keseluruhan proses mulai dari pengambilan data, analisis data hingga penggunaan data disebut Sistem Penginderaan Jauh (Purwadhi, 2001).
Penginderaan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang suatu objek, daerah, atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan objek, daerah atau fenomena yang dikaji (Lillesand dan Kiefer, 1990). Penginderaan jauh dapat diberi batasan sebagai alat untuk mengetahui, mengenali, dan menilai obyek dengan cara perabaan dari jauh atau dengan alat rekaman. Suatu alat teleskop astronomi, suatu kamera udara di dalam pesawat jet supersonic, atau suatu instalasi sonar di dalam sebuah kapal selam semuanya merupakan bentuk-bentuk alat penginderaan jauh. Kelelawar malam hari mempergunakan suatu teknik penginderaan jauh untuk mencari jalan pada waktu terbang di dalam gelap, suatu asas yang serupa dipakai di dalam perlengkapan radar. Alat penginderaan jauh juga meliputi berbagai satelit yang mengorbit bumi yang menjadi semakin tambah bermanfaat sebagai mimbar untuk mendapatkan berbagai macam gambar udara baik yang berupa gambaran fotografis maupun yang bukan fotografis. Penekanan penginderaan jauh diletakkan pada penafsiran tentang gambar yang diperoleh dari sensor infra merah atau “thermal mappers” (pembuat peta thermal), dari peralatan radar di udara atau dari penerbangan-penerbangan ruang angkasa yang mengorbit (Avery, 1970). Pengumpulan data penginderaan jauh dilakukan dengan menggunakan alat pengindera atau alat pengumpul data yang disebut sensor. Data penginderaan jauh dapat berupa citra, grafik, dan data numerik. Proses penerjemahan data menjadi informasi disebut analisis atau interpretasi data dan analisis data penginderaan jauh memerlukan data rujukan seperti peta tematik, data statistik, dan data lapangan. Keseluruhan proses mulai dari pengambilan data, analisis data hingga penggunaan data disebut Sistem Penginderaan Jauh (Purwadhi, 2001).
ER Mapper merupakan salah satu software komputer yang telah terbukti banyak digunakan
baik kalangan pemerintah maupun swasta, hal ini dapat dimaklumi karena pada
awal peluncurannya yaitu pada versi 5.0 ER
Mapper telah menyajikan kemampuan pengolahan citra yang cukup lengkap (Purwadhi, 2001).
ER Mapper adalah salah satu software/perangkat lunak pengolahan data citra atau
satelit (Geographic Image processing
Product) dari sekian macam image
processing yang ada, seperti IDRISI,
ERDAS, PCI dll. ER
Mapper dapat dijalankan pada work station dengan sistem Operasi UNIX atau PC dengan sistem operasi Windows
NT atau Windows 95 ke atas. Melalui ER
Mapper kita dapat menampilkan, mengolah data raster, menampilkan dan
mengedit data vektor.
Keunggulan ER Mapper, antara lain:
§ Mampu untuk mengolah
sebagian citra penginderaan jauh,
§ Mampu mengimpor data
citra yang tidak dikenal sekalipun,
§ Didukung lebih dari 100
kompatibilitas pencetakan citra,
§ Sangat mudah digunakan
untuk tujuan analisis sekalipun oleh user pemula,
§ Dapat digunakan secara
cepat untuk lebih dari 130 aplikasi khusus,
§ Tersedia lebih dari 160
Sangat mudah digunakan untuk tujuan analisis sekalipun oleh user pemula,
§ Dapat digunakan secara
cepat untuk lebih dari 130 aplikasi khusus,
§ Tersedia lebih dari 160
formula atau algorithma matematis pengolahan citra sehingga pengguna tidak
perlu berfikir dan menulis lagi algorithma yang rumit bagi pemula,
§ Realtime processing, pengolahan langsung dapat dilihat hasilnya tanpa menyimpannya di media
terlebih dahulu
Pembuatan mosaik citra
yang sangat mudah baik untuk citra satelit juga citra foto udara,
§ Data yang berbeda dapat
ditampilkan bersamaan bahkan saat diproses,
§ Penyusunan model 3D dari
citra sehingga lebih tampak seperti kondisi aslinya di lapangan.
Konsep Algoritma adalah
salah satu keunggulan ER Mapper.
Selain itu, beberapa kekhususan lain yang dimiliki ER Mapper adalah :
-
Didukung dengan 130 format pengimpor data
-
Didukung dengan 250 format pencetakan data keluaran
-
Visualisasi tiga dimensi
-
Adanya fasilitas Dynamic Links
Selain kelebihan-kelebihan di atas, ER
Mapper memiliki keterbatasan, yaitu
1. Terbatasnya format Pengeksport data
2. Data yang mampu ditanganinya adalah data 8
bit (Anonim,2011).